Senin, 26 Oktober 2009

Cara Penulisan Skripsi

BAB IV
PEDOMAN PENULISAN
Bagian ini memuat pedoman berkaitan dengan tatacara penulisan tugas akhir untuk jenjang D3,
S1, S2 dan S3 di FMIPA UGM. Hal-hal yang dibicarakan pada bab ini meliputi: ketentuan umum
tentang bahan dan bahasa yang digunakan, teknis pengetikan, cara penomoran, sitasi pustaka,
penyajian tabel dan gambar, penulisan daftar pustaka, catatan bawah dan kutipan.
Ketentuan umum penulisan Skripsi:
1. Skripsi harus ditulis (tidak boleh bolak-balik) pada kertas HVS 80 g/m2, berukuran kuarto (21
cm x 28 cm), dan dijilid rapi dengan menggunakan sampul laminasi kertas buffalo berwarna
biru seperti contoh terlampir.
2. Naskah lengkap skripsi disusun dalam bahasa Indonesia yang baku, sesuai dengan ketentuan
ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Apabila kemampuan memungkinkan Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM mendorong mahasiswa untuk menyusun
naskah lengkap skripsi dalam bahasa Inggris. Apabila skripsi disusun dalam bahasa Inggris,
pedoman penulisan ejaan dan tata-bahasa mengikuti sistem spelling dan grammar berdasarkan
tipe US/British English terkait dengan software yang digunakan.
3. Semua kalimat ditulis menggunakan tata bahasa baku. Penggunaan kata ganti orang dihindari
(digunakan kalimat pasif) dan sedapat mungkin menggunakan istilah Indonesia. Apabila,
karena sesuatu hal, terpaksa harus menggunakan istilah asing atau istilah daerah, istilah itu
harus ditulis miring dan digaris-bawahi secara konsisten.
4. Dalam penulisan skripsi, sebaiknya digunakan kalimat /alinea penyambung antara
definisi/teorema yang satu dengan definisi/teorema yang lain, sehingga alur isi skripsi (hasil
penelitian) menjadi jelas. Hindari penulisan yang hanya mendaftar definisi, teorema dan lainlainnya.
Beberapa ketentuan tata tulis berikut perlu diperhatikan dalam penulisan
skripsi :
1. Kata hubung, misalnya “maka”, “sehingga”, dan “sedangkan” tidak boleh digunakan sebagai
awal suatu kalimat.
2. Penerjemahan kata “where”, “when”, dan “of” dalam bahasa Inggris tidak selalu menjadi kata
“di mana”, “ketika”, dan “dari” dalam bahasa Indonesia, tetapi harus diterjemahkan/ diartikan
dengan tepat, sesuai dengan bahasa Indonesia baku.
3. Perlu diperhatikan bahwa penulisan “ke” dan “di” sebagai awalan, harus dibedakan dengan
penulisan “ke” dan “di” sebagai kata depan.
4. Pemenggalan kata harus dilakukan secara cermat, sesuai dengan kaidah penulisan Bahasa
Indonesia yang benar.
5. Bilangan yang mengawali suatu kalimat harus dieja, misalnya : Sepuluh ekor tikus.
6. Simbol atau rumus tidak boleh berada di awal kalimat.
7. Tanda baca dan penulisan anak kalimat mengikuti EYD.
4.1 Pengetikan Naskah
Pengetikan hendaknya dilakukan dengan komputer. Di bawah ini dijelaskan tentang aturanaturan
penulisan untuk: jenis huruf, jarak baris, batas tepi, pengisian ruangan, alinea baru, bilangan
dan satuan, judul bab dan sub bab, rincian ke bawah, dan letak simetris.
4.1.1. Jenis huruf
a. Naskah laporan diketik dengan komputer menggunakan jenis huruf Times New Roman atau
Calibri ukuran 12pt, dan untuk seluruh naskah harus dipakai jenis yang sama.
b. Huruf miring dipakai untuk pernyataan dalam definisi, teorema, akibat dan lain-lain. Contoh
penyajian definisi/teorema diberikan pada Lampiran 9.
c. Huruf khusus lain (seperti huruf tebal atau huruf miring bergaris bawah) dapat dipakai untuk
tujuan tertentu, misalnya untuk menandai istilah dalam bahasa asing.
d. Simbol-simbol yang tidak dapat diketik, harus ditulis dengan rapi memakai tinta hitam.
4.1.2 Jarak baris
Jarak antara 2 baris dibuat 1.5 spasi, kecuali untuk intisari, kutipan langsung, judul tabel, judul
gambar, dan daftar pustaka diketik dengan jarak 1 spasi. Daftar isi diketik dengan jarak 1,5 spasi.
Rumus diketik dengan jarak spasi sesuai dengan kebutuhan.
4.1.3 Batas tepi
Ditinjau dari tepi kertas, batas-batas tepi pengetikan diatur sebagai berikut :
a. Tepi atas dan tepi kiri: 4 cm
b. Tepi bawah dan tepi kanan: 3 cm
4.1.4 Pengisian ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah sedapat mungkin diisi penuh. Pengetikan dimulai
dari batas tepi kiri kecuali alinea baru, persamaan, daftar, gambar, judul, atau hal-hal yang khusus.
4.1.5 Alinea baru
Alinea baru dimulai pada ketikan ke-6 dari batas tepi kiri ketikan.
4.1.6 Bilangan dan satuan
a. Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik.
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya, misal 10 kg, 70 cm.
4.1.7 Judul bab, sub bab, dan sub sub bab
a. Judul Bab ditulis seluruhnya dengan huruf besar, diketik tebal dengan ukuran 14pt, dan diatur
supaya simetris, dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik.
b. Judul Sub Bab dicetak tebal tanpa diakhiri dengan titik. Semua kata diawali dengan huruf
besar, kecuali kata penghubung dan kata depan. Kalimat pertama sesudah judul sub bab dimulai
dengan alinea baru. Judul sub bab bila lebih dari satu baris maka ditulis satu spasi.
c. Judul Sub Sub Bab diketik mulai dari batas tepi kiri dan dicetak tebal, hanya kata pertama
diawali huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah judul sub sub bab
dimulai dengan alinea baru.
4.1.8 Rincian ke bawah
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, dapat digunakan urutan
dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian.
4.1.9. Letak simetris
Gambar, tabel dan judul gambar/tabel diletakkan simetris terhadap tepi kiri dan kanan
pengetikan.
4.2 Penomoran
Sub bab ini menjelaskan tata cara penomoran halaman, penomoran bab dan sub bab, penomoran
tabel dan gambar, penomoran definisi dan teorema, dan penomoran persamaan matematika dan reaksi
kimia.
4.2.1 Penomoran halaman
a. Bagian awal skripsi, mulai dari halaman judul sampai ke intisari, diberi nomor halaman dengan
angka Romawi kecil ditempatkan pada bagian bawah tengah secara simetris.
b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari pendahuluan (Bab I) sampai ke halaman terakhir
termasuk daftar pustaka dan lampiran diberi nomor dengan memakai angka Arab.
4.2.2 Penomoran bab, sub bab, dan sub sub bab
a. Nomor Bab ditulis dengan huruf Romawi Besar.
b. Nomor Sub Bab ditulis dengan angka Arab sesuai dengan nomor Bab diikuti dengan nomor urut
Sub Bab.
c. Nomor Sub Sub Bab ditulis dengan angka Arab sesuai dengan nomor Sub Bab diikuti dengan
nomor urut Sub Sub Bab.
4.2.3 Penomoran tabel dan gambar
Tabel atau gambar diberi nomor urut dengan angka Arab sesuai dengan nomor bab diikuti dengan
nomor urut tabel atau gambar.
4.2.4 Penomoran definisi, teorema, akibat, lemma, dan contoh
Nomor definisi, teorema, akibat, lemma, dan contoh ditulis dengan angka Arab sebagai satu
kesatuan sesuai dengan nomor urut bab atau sub bab.
4.2.5 Penomoran persamaan matematika dan reaksi kimia
Nomor persamaan matematika dan reaksi kimia ditulis dengan angka Arab di dalam tanda
kurung (…) dan ditempatkan di dekat batas tepi kanan, sesuai dengan nomor urut bab atau sub bab.
4.3 Sitasi Pustaka
Pengacuan sitasi pustaka dilakukan dengan sistem nama-tahun. Untuk pencantuman pustaka
yang melibatkan nama penulis berjumlah lebih dari dua digunakan nama belakang penulis pertama
diikuti dengan dkk. atau et al. (pilih salah satu secara konsisten). Jika artikel ditulis oleh dua orang,
nama belakang kedua penulis harus dicantumkan.
Contoh :
a. Penulis tunggal :
Ross (1984) menyatakan ……
Menurut Ross (1984) …..
Himpunan A subset Rn kompak jika dan hanya jika ..... (Lang, 1997).
b. Penulis dua orang :
Brauer dan Castillo-Chavez (2001) menyatakan bahwa ………
Jika titik ekuilibrium sistem non linear hiperbolik, maka ..........(Nayfeh dan Balachandra,
1995) .
c. Penulis lebih dari dua orang atau lebih hanya ditulis nama penulis pertama saja :
Nagle et al. (2004) menyatakan bahwa ....
Nagle dkk. (2004) menyatakan bahwa ....
d. Jika sitasi terpaksa dilakukan tidak dari sumber asli:
Dalam Hirsch dan Smale (1974), Liapunov menyatakan bahwa, jika terdapat
fungsi Liapunov yang terdefinisi pada persekitaran suatu titik ekuilibrium,
maka ...........
4.4 Penyajian Tabel dan Gambar
Perlu diperhatikan bahwa penyajian tabel dan gambar harus memuat semua informasi yang
diperlukan secara lengkap dan jelas, sehingga pembaca tidak perlu mencari informasi itu dari uraian
naskah. Apabila pada uraian teks dipandang perlu merujuk tabel/gambar tertentu cukup
mencantumkan nomor tabel/gambar.
4.4.1 Penyajian tabel
Judul tabel ditulis secara singkat tetapi jelas, dan ditempatkan di atas tabel, tanpa diakhiri
dengan titik dan ditulis dengan tebal. Huruf pertama pada kata pertama judul ditulis kapital, kata
selanjutnya dengan huruf kecil. Apabila judul tabel lebih dari satu baris maka harus ditulis satu spasi.
Pada prinsipnya Tabel tidak boleh dipenggal. Apabila tabel berukuran cukup besar maka, jika
diperlukan, ukuran huruf dapat diperkecil tetapi harus tetap mudah terbaca. Apabila tabel terpaksa
dipenggal, maka pada halaman lanjutan tabel dicantumkan nomor tabel dan ditulis kata (lanjutan)
tanpa judul. Apabila tabel harus dibuat dalam bentuk horisontal (landscape), maka bagian atas tabel
harus diletakkan di sebelah kiri. Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, ditempatkan
pada lampiran.
Jika tabel dikutip dari referensi maka sitasi dituliskan pada bagian terakhir judul. Perkecualian
untuk tabel yang memodifikasi beberapa data yang berasal dari berbagai sumber, maka sitasi
ditunjukkan dengan simbol pada data dan di bagian bawah tabel dituliskan referensi yang
dimaksudkan.
Contoh penyajian tabel diberikan pada Lampiran 7.
4.4.2 Penyajian gambar
Gambar dalam skripsi meliputi : bagan alir, grafik, peta, foto, dan diagram kerja. Penyajian
gambar dalam penyusunan naskah skripsi mengikuti ketentuan berikut.
Judul gambar diletakkan di bawah gambar, tanpa diakhiri dengan titik dan ditulis dengan huruf
tebal. Huruf pertama pada kata pertama judul ditulis kapital, kata selanjutnya dengan huruf kecil.
Apabila Judul gambar lebih dari satu baris maka harus ditulis satu spasi. Keterangan gambar
dituliskan pada tempat-tempat yang kosong di dalam gambar dan jangan pada halaman lain. Bila
gambar disajikan melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar diletakkan di sebelah kiri.
Untuk gambar yang terdiri dari beberapa bagian harus digunakan keterangan urutan
menggunakan (a), (b), dan seterusnya, dengan keterangan yang tercakup pada bagian judul gambar.
Seluruh gambar harus diatur pada satu halaman yang sama. Untuk gambar berwarna hendaknya dapat
dicetak warna atau diatur dengan pewarnaan yang kontras.
Jika gambar dikutip dari referensi maka sitasi dituliskan pada bagian terakhir judul gambar.
Untuk gambar yang dikutip dari internet, hendaknya diperhatikan resolusi dan ketajaman gambar.
Untuk gambar yang berasal dari hasil scanning harap diperhatikan tingkat resolusi dan
ketajaman gambar. Jika diperlukan, hasil scan dapat dilengkapi dengan teks tertentu.
Contoh penyajian gambar diberikan pada Lampiran 8.
4.5 Penulisan Daftar Pustaka
Perlu diperhatikan bahwa pustaka yang dicantumkan dalam daftar pustaka adalah pustaka yang
benar-benar diacu di dalam skripsi, dengan susunan sebagai berikut :
1. Daftar pustaka
Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar pustaka
ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak satu
setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam. Contoh
halaman Daftar Pustaka tercantum di Lampiran 10.
2. Penulisan pustaka :
a. Pustaka dalam bentuk Buku dan Buku Terjemahan :
- Buku :
Penulis, tahun, judul buku (harus ditulis miring) volume (jika ada), edisi (jika ada),
nama penerbit dan kota penerbit .
- Buku Terjemahan :
Penulis asli, tahun buku terjemahan, judul buku terjemahan (harus ditulis miring),
volume (jika ada), edisi (jika ada), (diterjemahkan oleh : nama penerjemah), nama
penerbit terjemahan dan kota penerbit terjemahan.
- Artikel dalam Buku :
Penulis artikel, tahun, judul artikel (harus ditulis miring), nama editor, judul buku
(harus ditulis miring), volume (jika ada), edisi (jika ada), nama penerbit dan kota
penerbit.
b. Pustaka dalam bentuk artikel dalam majalah ilmiah :
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan
resminya), nomor, volume dan halaman.
c. Pustaka dalam bentuk artikel dalam seminar ilmiah :
- Artikel dalam prosiding seminar:
Penulis, tahun, judul artikel, Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring), kota
seminar.
- Artikel lepas tidak dimuat dalam prosiding seminar:
Penulis, tahun, judul artikel, Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring), kota
seminar, dan tanggal seminar.
d. Pustaka dalam bentuk Skripsi/tesis/disertasi :
Penulis, tahun, judul skripsi, Skripsi/tesis/Disertasi (harus ditulis miring), nama fakultas/
program pasca sarjana, universitas, dan kota.
e. Pustaka dalam bentuk Laporan penelitian :
Peneliti, tahun, judul laporan penelitian, nama laporan penelitian (harus ditulis miring),
nama proyek penelitian, nama institusi, dan kota.
f. Pustaka dalam bentuk artikel dalam surat kabar :
Penulis, tahun, judul artikel, nama surat kabar (harus ditulis miring), nama surat kabar,
tanggal terbit dan halaman.
g. Pustaka dalam bentuk Dokumen paten :
Penemu, tahun, judul paten (harus ditulis miring), paten negara, Nomor.
h. Pustaka dalam bentuk artikel dalam internet (sedapat mungkin hindari pustaka dari
internet tanpa nama penulis) :
- Artikel majalah ilmiah versi cetakan :
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan
resminya), nomor, volume dan halaman.
- Artikel majalah ilmiah versi online
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah ((harus ditulis miring sebagai singkatan
resminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.
- Artikel umum
Penulis, tahun, judul artikel, alamat website (harus ditulis miring), diakses tanggal
……...
CATATAN :
a. Nama penulis lebih dari satu kata
Jika nama penulis terdiri atas 2 nama atau lebih, cara penulisannya menggunakan nama
keluarga atau nama utama diikuti dengan koma dan singkatan nama-nama lainnya masingmasing
diikuti titik.
Contoh : Soeparna Darmawijaya ditulis : Darmawijaya, S.
Shepley L. Ross ditulis : Ross, S. L.
b. Nama yang diikuti dengan singkatan
Nama utama atau nama keluarga yang diikuti dengan singkatan, ditulis sebagai nama yang
menyatu.
Contoh : Mawardi A.I. ditulis : Mawardi, A.I.
William D. Ross Jr., ditulis Ross Jr., W.D.
c. Nama dengan garis penghubung
Nama yang lebih dari dua kata tetapi merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
dirangkai dengan garis penghubung.
Contoh : Ronnie McDouglas ditulis: McDouglas, R.
Hassan El-Bayanu ditulis: El-Bayanu, H.
Edwin van de Sart ditulis: van de Sart, E.
d. Penulisan gelar kesarjanaan
Gelar kesarjanaan dan gelar lainnya tidak boleh dicantumkan dalam penulisan nama, kecuali
dalam ucapan terima kasih atau prakata.
e. Gunakan istilah “anonim” untuk referensi tanpa nama penulis
f. Dalam daftar pustaka, semua nama penulis harus dicantumkan tidak boleh menggunakan dkk.
atau et al.
4.6 Catatan Bawah, Istilah Baru dan Kutipan
Catatan bawah (kalau tidak perlu sekali) sebaiknya dihindari. Jika terpaksa membuat catatan
bawah maka harus ditulis dengan jarak satu spasi.
Istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat digunakan asal konsisten. Pada
penggunaan yang pertama kali perlu diberikan padanannya dalam bahasa asing (dalam kurung). Kalau
banyak sekali menggunakan istilah baru, sebaiknya dibuatkan daftar istilah di belakang.
Kutipan ditulis dalam bahasa aslinya dan ditulis menjorok ke dalam. Kutipan bahasa asing
dituliskan dengan huruf miring. Kalau panjang kutipan lebih dari tiga baris maka diketik satu spasi,
dan kalau kurang dari tiga baris diketik dua spasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar